MOJOKERTO – Pesantren Teknologi Majapahit (PTM), Mojokerto, Jawa Timur, menjadi tuan rumah kunjungan dosen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan beberapa dosen Perguruan Tinggi lain yang tergabung dalam ADIDES (Asosiasi Dosen Integrator Desa) di Aula Nagarakertagama Kampus PTM, Jumat (8/9/2023).
Kunjungan ini dihadiri 16 dosen dari ITS Surabaya, Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Gunadarma Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kunjungan para dosen ini disambut hangat oleh jajaran Pimpinan PTM, Dewan Asatidz dan santri-santri PTM.
ADIDES merupakan asosiasi akademik nirlaba, yang menaungi dosen Perguruan Tinggi Negeri/Swasta, yang memiliki minat tinggi dalam melakukan ABMAS (Pengabdian Masyarakat), yang berfokus pada kemajuan desa/BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) dan IKM/Kopontren (Koperasi Pesantren).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Kongres Pertama ADIDES secara nasional yang digelar di Surabaya.
Pada sambutannya, Dr. Ir. Conrad Hendrarto, M.Sc. memotivasi santri-santri untuk fokus pada tujuan pendidikan menuju sumber daya insani yang berkelanjutan. Beliau juga memaparkan akan memberikan beasiswa bagi guru PTM yang berminat di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada magister bidang pengembangan desa.
“ADIDES mengadakan Kongres Pertama yang mencakup kunjungan ke Desa Wisata Bumdes dan Ponpes. Di antara ponpes yang dikunjungi, dipilihlah PTM karena memiliki diferensial dengan pesantren lainnya. Sejumlah universitas yang tergabung dalam ADIDES juga memiliki keunggulan di bidang teknologi dan sains, sehingga diharapkan kerjasama ABMAS antara ADIDES dan PTM dapat membantu pesantren mencapai tingkat optimal yang lebih tinggi” kata Dr. Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng selaku Ketua Umum ADIDES.
Sementara itu, Dr. Ir. Drajad Irawan, S.E., M.T. selaku Senior Analis Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa kunjungan ADIDES ke PTM menjadi tujuan penting karena PTM memiliki potensi dalam menciptakan peluang kerjasama dibidang teknologi.
“Dalam konteks ini, terdapat tiga poin penting yang perlu ditekankan. Pertama, kunjungan ke PTM menjadi krusial bagi Adides karena pesantren ini berbasis teknologi dan dapat bersinergi dengan Perguruan Tinggi yang memiliki dosennya sendiri di bidang teknologi. Kedua, ada minat untuk menggabungkan data dari lembaga lain ke dalam PTM, potensi ini bisa meningkatkan efisiensi sumber daya. Ketiga, pembangunan pembelajaran digital di PTM merupakan langkah tepat untuk menjawab tantangan zaman digital. Semua ini menciptakan peluang kerjasama teknologi yang signifikan, dengan ADIDES berperan penting dalam mendukung perkembangan teknologi di PTM,” katanya.
Momen penting lainnya dalam kunjungan ini adalah sholat Jumat dosen yang tergabung dalam ADIDES bersama santri-santri PTM, yang dapat memperkuat hubungan antara peserta dan lingkungan PTM. Ini adalah langkah nyata dalam memahami dan menghormati nilai-nilai serta tradisi pesantren.
Pesantren Teknologi Majapahit
Technology to Elevate