Peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) di Dusun Kanigoro, Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Senin (01/11/2021)(Foto: Pesantren Teknologi Majapahit untuk TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO  –  Pesantren  merupakan representasi dari bentuk pendidikan Islam di Nusantara yang sarat akan nilai-nilai relijiusitas di dalamnya. Pendidikan pesantren di Indonesia semakin mengembangkan dirinya seiring dengan perkembangan dan zamannya. Penambahan dan penguatan materi-materi pendidikan pesantren kini menjadi fokus bagi keberlangsungan dunia pesantren di era kontemporer ini.

Secara tradisional, pendidikan pesantren dengan sistem berasrama yang terpadu memberikan kesempatan bagi para santri untuk dapat mengenyam pendidikan secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan mereka. Pondok pesantren, meskipun galibnya menitikberatkan pada pelajaran-pelajaran keislaman, namun juga memberikan berbagai pelajaran keilmuan lainnya sebagai bekal kehidupan santrinya di kemudian hari.

Pesantren Teknologi Majapahit  (PTM) merupakan salah satu pesantren yang sedang dikembangkan di Bleberan, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Salah satu kabupaten di Jawa Timur ini sangat erat hubungannya dengan peradaban tinggi di Kerajaan Majapahit. Peradaban tinggi di kawasan Kabupaten Mojokerto inilah yang menginspirasi pendirian sebuah pesantren yang mengusung nama Kerajaan Majapahit.

Pesantren Teknologi Majapahit (PTM), sesuai dengan namanya, merupakan pesantren yang membekali para santrinya dengan kemampuan pengembangan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi semakin berkembang dan memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia saat ini. Kebutuhan akan santri yang handal dalam menguasai teknologi terkini menjadi kebutuhan umat yang tidak terbantah lagi.

pembangunan Pesantren Teknologi Majapahit aPembacaan doa sebelum proses pembangunan Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) di Kabupaten Mojokerto, Senin (01/11/2021). (Foto: Pesantren Teknologi Majapahit untuk TIMES Indonesia)

Berbagai pertimbangan penting dari jumlah pendidikan selanjutnya disinergikan pakar untuk membangun sebuah lembaga pendidikan Islam dengan latar belakang sistem pesantren yang mengusung teknologi sebagai fokus pengembangan kemampuan para santrinya. Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) mengintegrasikan penyajian ilmu keislaman dengan sains dan teknologi. Pesantren yang mengangkat slogan: Integratif, Holistik, dan Implementatif ini berusaha untuk mengisi kebutuhan santri yang memiliki kemampuan handal dalam teknologi.

Pengasuh Pesantren Teknologi Majapahit (PTM), Muhammad Alaika Fajri atau yang akrab disapa Gus Alex menjelaskan pandangannya tentang latar belakang filosofis pendirian Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) tersebut.

“Muatan dasar dan utama yang harus ada dalam pendidikan pesantren adalah nilai keislamannya. Nilai keislaman inilah yang dianalogikan sebagai jantung yang memastikan darah ke dalam nadi untuk ke dalam muatan pendidikan teknologi bagi santri. Inilah sebenarnya penjelasan dari slogan integratif yang diangkat oleh Pesantren Teknologi Majapahit,” jelas Gus Alex kepada TIMES Indonesia, Selasa (02/11/2021).

“Pendidikan dan pengajaran di Pesantren Teknologi Majapahit yang holistik maksudnya adalah bahwa penyajian sains-teknologi dalam kurikulum kegiatan belajar mengajar di pesantren tidak terpisahkan dengan pembekalan ilmu keislaman, bahkan keduanya menjadi kesatuan yang dibutuhkan dalam aspek kehidupan santri. Sedangkan implementatif adalah seluruh ilmu yang diberikan kepada santri yang harus bisa diterapkan dalam masyarakat dan nilai guna tinggi,” tambah Gus Alex.

Slogan itu kemudian diejawantahkan dalam satu visi, atau cita-cita pesantren, yakni menjadi pusat pendidikan generasi umat yang layak islami, berteknologi maju, berbudaya tinggi, dan berkarakter kuat. Untuk mewujudkan visi yang menjadi cita-cita tersebut, maka diperlukan langkah-langkah yang nyata, berupa misi Pesantren Teknologi Majapahit.

Komitmen dalam pelaksanaan misi Pesantren Teknologi Majapahit adalah menanamkan aqidah Islam dengan nilai-nilai Qur’ani yang mengakar kuat, mengembangkan pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai perkembangan jaman, mengajarkan wawasan luas tentang kewarganegaraan dan kemanusiaan, serta membentuk kader Muslim kepemimpinan dan kemandirian.

pembangunan Pesantren Teknologi Majapahit bPara jajaran pengurus, pimpinan, asatidz, staf dan kru yang turut andil dalam pengembangan Pesantren Teknologi Majapahit, Senin (11/1/2021). (Foto: Pesantren Teknologi Majapahit untuk TIMES Indonesia)

Pesantren Teknologi Majapahit (PTM) berkomitmen untuk mencetak para santri alumni yang berjiwa entrepreneurship, dalam arti memiliki soft skill yang mumpuni untuk pengembangan teknologi masa depan secara mandiri. Hal ini sekaligus menjawab kebutuhan zaman yang semakin tinggi tantangannya dalam bidang teknologi.

Pesantren Teknologi Majapahit ini menerima calon santri yang telah lulus dari SMP/sederajat, yang memiliki potensi dan kemauan kuat untuk dididik dengan kemampuan teknologi. Program memperkuat hard skill unggulan termasuk program magang, praktikum, dan manajemen teknologi. Untuk mendukung program ini, fasilitas-fasilitas yang dibangun meliputi asrama santri, masjid sebagai sentra pendidikan pesantren, ruang makan yang higienis, berbagai sarana olahraga santri, dan laboratorium praktikum pengembangan teknologi.

Santri juga mendapatkan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung aktivitas fisiknya seperti berenang, dan olahraga memanah.

“Yang tidak boleh dilewatkan dalam pendidikan di  Pesantren Teknologi Majapahit  adalah bahwa setiap santri dibekali dengan ilmu kepemimpinan sebagai kader Muslim yang mumpuni untuk memimpin umat di masa mendatang,” jelas Gus Alex.  (*)